MIMIKA – Tiga pria yang diduga terlibat dalam perusakan pipa milik PT Freeport Indonesia ditembak aparat saat mencoba kabur di kawasan tambang Mile Point 59, Mimika. Ketiganya kini dirawat di RSUD Mimika dan menjalani pemeriksaan intensif.
Para pelaku berinisial RR (27), LS (59), dan LA (31). Dua orang saat ini menjalani observasi medis, sementara satu lainnya masih diperiksa di Polres Mimika.
“Dua orang, RR dan LS, dalam perawatan di RSUD Mimika. Sementara LA sedang dalam pemeriksaan intensif,” ujar Kepala Operasi Amole I 2025, Kombes Irwan Yuli Prasetyo, Senin (7/7/2025).
Aksi Sabotase Terjadi 14 Kali
Perusakan jaringan pipa konsentrat dan pipa solar Freeport ini berlangsung berkali-kali—total 14 kali—sejak 21 Juni hingga 4 Juli 2025. Aksi dilakukan di sepanjang Mile Point 44 hingga 64, yang merupakan jalur vital dalam operasional tambang.
Pengungkapan kasus bermula dari laporan SRM PT Freeport Indonesia tentang pemotongan pipa aktif dan nonaktif. Menindaklanjuti laporan itu, Satgas Amole I 2025 bersama manajemen perusahaan melakukan patroli di jalur rawan.
“Tim kami menemukan sebuah camp yang dihuni enam orang di Mile Point 59.8. Saat dilakukan pendekatan persuasif, para pelaku mencoba kabur,” jelas Irwan.
Aparat akhirnya melepaskan tembakan peringatan dan tembakan karet, hingga berhasil mengamankan tiga orang. Tiga lainnya melarikan diri ke hutan dan kini masih dalam pencarian.
Polisi Temukan Bukti Olahan Konsentrat
Dari lokasi kejadian, polisi mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk kantong plastik berisi konsentrat olahan, serta alat yang diduga digunakan untuk memotong pipa.
“Ini bukan sekadar aksi pencurian, tapi pelanggaran hukum serius yang mengancam objek vital nasional. Kerugian tak hanya dirasakan perusahaan, tapi juga negara,” tegas Irwan.
Pengejaran Masih Berlanjut
Polisi saat ini masih memburu tiga pelaku lain yang berhasil melarikan diri. Mereka diduga bagian dari sindikat perusak fasilitas tambang. Aparat terus memperluas penyisiran di area sekitar.