MULIA – Bupati Puncak Jaya, Dr. Yuni Wonda, memaparkan kondisi sosial, politik, dan pembangunan di wilayahnya dalam Rapat Kerja Gubernur Papua Tengah bersama delapan Bupati se-Papua Tengah yang digelar di Mulia, Rabu–Kamis (24–25/9/2025).
Dalam sambutannya, Yuni Wonda menyampaikan bahwa Puncak Jaya yang akan berusia 29 tahun pada 8 Oktober mendatang dihuni oleh 237 ribu jiwa, tersebar di 27 distrik dan 302 kampung.
Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah terus berupaya menjalankan pelayanan publik meski dihadapkan pada tantangan pascapilkada.
“Pasca pemilihan kepala daerah, kita menghadapi pengungsian warga akibat bentrokan pendukung pasangan calon, ketimpangan akses pelayanan dasar, serta rendahnya produktivitas masyarakat,” ujarnya.
Bupati juga melaporkan sejumlah capaian pembangunan, di antaranya opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI atas laporan keuangan 2024, peningkatan kapasitas ASN, pembangunan dan pemeliharaan jalan penghubung distrik, revitalisasi sekolah dan puskesmas, serta penguatan koperasi dan UMKM berbasis komunitas lokal.
Di sektor kesehatan, pemerintah fokus pada imunisasi, penanganan stunting, gizi masyarakat, hingga penyediaan tenaga kesehatan dan pembangunan rumah sakit rujukan. Sedangkan di bidang pendidikan, pemerintah telah menambah tenaga guru dan menyiapkan lokasi program Sekolah Sepanjang Hari sesuai kebijakan provinsi.
Meski begitu, Yuni Wonda menegaskan masih ada sejumlah persoalan mendasar, mulai dari keterbatasan infrastruktur dasar, minimnya perumahan pegawai dan fasilitas publik pascakonflik, distribusi guru dan tenaga kesehatan yang belum merata, hingga akses transportasi yang sulit ke distrik-distrik terpencil.
Ia kemudian merinci arah pembangunan ke depan, yakni pemulihan dan stabilitas sosial, rekonsiliasi masyarakat pascakonflik, revitalisasi kampung terdampak, digitalisasi administrasi pemerintahan, pengembangan sekolah asrama, pembangunan air bersih, jaringan internet, PLT mini, serta penguatan BUMD dan ekonomi lokal berbasis potensi pertanian, peternakan, dan kerajinan masyarakat.
Menurutnya, kehadiran Gubernur dan para bupati di Puncak Jaya menjadi penyemangat baru bagi masyarakat.
“Dengan kehadiran Gubernur ini, Puncak Jaya bukan lagi dikenal sebagai tempat konflik, tetapi kita tunjukkan bahwa daerah ini adalah tempat pembangunan,” tegasnya.
Di akhir sambutannya, Yuni Wonda menyampaikan permohonan maaf apabila pelayanan selama pelaksanaan Raker belum maksimal.
“Tapi kami percaya, kalau sudah lihat wajah Puncak Jaya, sudah pegang air dingin di sini, pasti akan ada keinginan untuk kembali datang,” katanya. (MB)