Menu

Mode Gelap
Kantongi SK DPP, Oya Pigome Pimpin Partai Ummat Papua Tengah dan Nyatakan Dukung Pemerintah Daerah Darurat ASN Papua! Filep Wamafma Minta MenPAN-RB Hentikan Mutasi Ilegal dan Utamakan Putra Daerah Filep Wamafma: Pegawai Luar Papua Diduga Rampas Jatah ASN Daerah, Pelayanan Publik Terancam. Mendikdasmen Buka Peluang Sekolah Kelola Mandiri Program MBG Melalui Konsep ‘School Kitchen’ Satgas ODC Selidiki Penembakan Maut di Nabire, Diduga Dilakukan Oleh KKB Aibon Kogoya Perkuat Indigenous People : DPD Apresiasi MK Cabut Kewajiban Izin Kebun Adat di Hutan

Headline

Darurat ASN Papua! Filep Wamafma Minta MenPAN-RB Hentikan Mutasi Ilegal dan Utamakan Putra Daerah

adminbadge-check


					Ketua Komite III DPD RI, Dr. Filep Wamafma, Perbesar

Ketua Komite III DPD RI, Dr. Filep Wamafma,

JAKARTA – Anggota DPD RI asal Papua Barat, Filep Wamafma, menyoroti maraknya dugaan praktik pemindahan Aparatur Sipil Negara (ASN) dari wilayah Papua ke daerah lain yang dilakukan secara nonprosedural. Ia menilai praktik ini merugikan daerah karena menimbulkan kekosongan jabatan strategis dan menghambat pelayanan publik.

Filep mendesak Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) untuk segera mengambil langkah konkret, termasuk membentuk Satuan Tugas (Satgas) Khusus guna mengawasi serta menutup celah terjadinya mutasi ilegal tersebut.

“Masalah ini sudah lama menjadi keluhan masyarakat. Saya kerap menerima laporan tentang pemindahan pegawai negeri dari Papua ke daerah lain tanpa melalui mekanisme yang semestinya,” ujar Filep pada Jumat (17/10/2025).

Senator yang juga menjabat sebagai Sekretaris MPR For Papua itu menjelaskan, modus yang sering terjadi adalah ASN dari luar Papua awalnya mengikuti seleksi dan diterima melalui formasi di wilayah Papua. Setelah memperoleh Surat Keputusan (SK) dan bekerja dalam waktu singkat, mereka kemudian mengajukan pindah tugas ke daerah asal dengan memanfaatkan oknum tertentu yang memiliki pengaruh untuk mengintervensi proses mutasi tersebut.

Menurut Filep, praktik semacam ini sangat merugikan daerah, sebab rekrutmen ASN di Papua seharusnya difokuskan untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia di wilayah yang masih kekurangan tenaga aparatur.

Selain menyoroti praktik mutasi nonprosedural, Filep juga menegaskan pentingnya prioritas bagi putra-putri asli Papua dalam setiap proses rekrutmen ASN. Hal ini dianggap sebagai langkah strategis untuk memastikan pelayanan publik tetap berjalan optimal, terutama di tengah proses pemekaran empat provinsi baru di Tanah Papua.

“Rekrutmen ASN di Papua mutlak harus memprioritaskan putra-putri daerah. Ini penting untuk mencegah terulangnya praktik mutasi ke luar Papua dan menjamin keberlanjutan pelayanan publik,” tegasnya.

Filep menutup pernyataannya dengan menyerukan agar ASN yang telah diangkat dan ditempatkan di Papua tidak serta merta meninggalkan daerah tersebut, karena keberadaan mereka sangat penting bagi pembangunan dan tata kelola pemerintahan di wilayah Papua.

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Gubernur Papua Tengah Didampingi Bupati Mimika Lepas Ribuan Peserta Mimika Color Run 2

18 Oktober 2025 - 13:31 WIB

Img 20251018 wa0224

Mengenang Satu Tahun Kasus Bom Molotov Kantor Jubi, Koalisi Desak Polisi Umumkan Dua Terduga Pelaku

18 Oktober 2025 - 12:39 WIB

Img 20251018 wa0022

Kapolres Nabire: 9 Orang Jadi Korban dalam Insiden Penembakan di Kali Semen

18 Oktober 2025 - 12:31 WIB

Img 20251018 wa0030

Plt. Sekda Nabire Buka Kegiatan Sekolah Lapang Gempabumi dan Tsunami 2025

18 Oktober 2025 - 12:26 WIB

Img 20251018 wa0033

Dukung Penguatan Pendidikan Teologi, Pemda Resmikan Kantor Baru STT Walter Post Kampus II Nabire 

18 Oktober 2025 - 12:05 WIB

Img 20251018 wa0039
Trending di Headline