Menu

Mode Gelap
Reshuffle Prabowo: Sri Mulyani Lengser, Purbaya Yudhi Sadewa Jadi Menkeu Baru Prabowo Umumkan Reshuffle, Dari Politik hingga Keuangan Berganti Wajah Natalius Pigai Tegaskan Pemulihan Hak Korban Kerusuhan Jadi Prioritas Ketua DPD RI: Stabilitas Keamanan Jadi Kunci Sukses Pembangunan DPR Gelar Rapat Bahas 17+8 Tuntutan Rakyat, Janji Tindaklanjuti Aspirasi Dana Otsus Aceh dan Papua Rp13,1 Triliun Tak Masuk Efisiensi RAPBN 2026

News

Tarian Damai dari Mimika Gemparkan Festival Budaya Papua Tengah 2025

adminbadge-check


					Tarian Damai dari Mimika Gemparkan Festival Budaya Papua Tengah 2025 Perbesar

NABIRE – Rintik hujan yang turun di Lapangan Bandara Lama Nabire, Rabu (3/9/2025), tak menyurutkan antusiasme ribuan penonton yang hadir di pembukaan Festival Budaya Pelajar Papua Tengah 2025. Sorak sorai makin pecah ketika 16 penari muda asal Kabupaten Mimika naik ke panggung.

Mereka tampil dengan busana adat yang memadukan dua identitas besar Papua: pegunungan dan pesisir. Dari awal, gerakan tari mereka menceritakan kehidupan sehari-hari ada yang bercocok tanam, berburu, hingga melaut. Namun suasana berubah tegang saat konflik digambarkan. Penari saling berhadapan, senjata simbolis diangkat, tubuh-tubuh berguguran.

Tiba-tiba, seorang penari masuk membawa bendera Merah Putih. Ia memisahkan senjata dan mengajak semua bangkit kembali. Pertunjukan pun ditutup dengan lingkaran damai, diiringi kibaran merah putih yang membuat penonton merinding.

“Pesannya sederhana, kita sama-sama orang Papua. Kenapa harus bertikai kalau bisa hidup damai?” kata pelatih tim Mimika, Salju Sandalinggi, usai pertunjukan.

Salju menjelaskan, tarian perdamaian ini diangkat dari cerita rakyat Papua, lalu dikemas dalam bentuk sendratari. Meski baru pertama kali ikut kategori sendratari, tim Mimika sudah berpengalaman di banyak festival, dari tingkat nasional hingga internasional. Bahkan mereka pernah membawa juara pertama di Mandalika Festival Internasional yang diikuti 16 negara.

Menurutnya, kekuatan tarian ini ada pada kombinasi gerakan khas Papua, mulai dari Asmat hingga Yosim, yang digabung menjadi satu alur cerita tentang persatuan. “Kami ingin anak muda Papua yang menonton bisa menangkap makna pentingnya menjaga kedamaian. Papua Tengah harus tetap aman, bersatu, dan maju,” ujarnya.

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Sambut HUT TNI, Kodim 1710/Mimika Gelar Gerakan Pangan Murah

12 September 2025 - 10:49 WIB

Img 20250912 wa0177

Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku Dukung UMKM Melek Digital Marketing 

12 September 2025 - 10:43 WIB

Img 20250912 wa0170

Solidaritas Pelajar dan Masyarakat Dogiyai Minta Batalkan Rencana DOB Mapia Raya

12 September 2025 - 10:09 WIB

Img 20250912 wa0091

Kabupaten Paniai Catat Sejarah, 152 Guru Paniai Lulus PPG Tahap 1 tahun 2025

12 September 2025 - 09:57 WIB

Img 20250912 wa0071

Kepala BKPSDM Papua Tengah Motivasi Capra IPDN: Tetap Semangat Menunggu Kelulusan

12 September 2025 - 09:23 WIB

Img 20250912 wa0001
Trending di Headline