DEIYAI — Ketua Asosiasi Bupati Papua Tengah yang juga Bupati Deiyai, Melkianus Motte meminta kepada Kementerian Perhubungan Republik Indonesia agar memberikan izin dan dukungan operasional bagi maskapai yang mengoperasikan pesawat sejenis ATR/Wings Air untuk masuk dan melayani penerbangan di Bandara Udara Waghete, Kabupaten Deiyai, Papua Tengah.
Permintaan ini disampaikan mengingat pentingnya konektivitas udara untuk menjangkau empat kabupaten di wilayah pegunungan Papua Tengah, yaitu Kabupaten Deiyai, Dogiyai, Paniai, dan Intan Jaya.
“Saya meminta perhatian serius dari Kementerian Perhubungan agar pesawat jenis ATR bisa segera melayani rute Nabire – Deiyai – Timika (PP) melalui Bandara Udara Waghete. Ini penting demi mendukung mobilitas masyarakat, distribusi logistik, serta pelayanan pemerintahan dan kesehatan di wilayah Papua Tengah,” ujar Melki melalui telepon selularnya.
Saat ini, Bandara Waghete memiliki landasan pacu dengan panjang 1.600 meter dan lebar 30 meter. Menurutnya, kondisi tersebut sudah cukup untuk dilandasi pesawat jenis ATR 72, dengan catatan adanya evaluasi teknis dan izin resmi dari otoritas penerbangan.
“Kami di daerah sangat berharap agar konektivitas ini segera terwujud. Dengan adanya penerbangan reguler di rute tersebut, akan sangat membantu efisiensi waktu dan biaya transportasi antarwilayah,” tambahnya.
Ketua Asosiasi Bupati Papua Tengah itu juga menekankan bahwa percepatan konektivitas udara merupakan bagian dari upaya percepatan pembangunan dan pemerataan pelayanan publik di Papua Tengah.
Pihaknya juga mengaku siap bersinergi dengan pihak maskapai, Otoritas Bandara, serta Pemerintah Pusat dalam menyiapkan segala kebutuhan teknis dan administratif agar rute penerbangan tersebut bisa segera terealisasi. (ET)